
PERAN SOSIAL VIHARA BUDDHA PRABHA DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI YOGYAKARTA (STUDI PERAN ORGANISASI GENERASI MUDA CETIYA BUDDHA PRABHA [GMCBP] PERIODE 2016-2017)
Author(s) -
Sekar Wijayanti
Publication year - 2018
Publication title -
religi
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2548-4753
pISSN - 1412-2634
DOI - 10.14421/rejusta.2017.1302-07
Subject(s) - humanities , gautama buddha , sociology , philosophy , theology , buddhism
Yogyakarta disebut dengan kota toleransi, tetapi saat ini justru tingkat intoleran di Yogyakarta semakin tinggi. Hal ini dapat dilihat melalui berbagai kasus di Yogyakarta yang berlatarbelakang SARA, seperti penyerangan rumah ibadah, penutupan rumah ibadah, dan lain-lain. Salah satu cara untuk memelihara kerukunan umat beragama di Yogyakarta yaitu melalui peran sosial rumah ibadah. Vihara Buddha Prabha merupakan salah satu rumah ibadah di Yogyakarta yang memiliki peran sosial. Peran sosial Vihara Buddha Prabha yaitu sebagai tempat untuk menumbuhkan keharmonisan antar pemeluk agama dan memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama melalui berbagai macam kegiatan sosial. Kegiatan sosial di Vihara Buddha Prabha terbuka untuk masyarakat di Yogyakarta tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, dan budaya. Peran Vihara juga menunjukkan pada keterlibatan organisasi dalam melakukan usaha-usaha menciptakan kerukunan antar umat beragama melalui kegiatan vihara. Kegitan sosial yang terdapat di vihara diantaranya yaitu membersihkan vihara, talk show kesehatan bagi mahasiswa, donor darah, pembagian sembako, perpustakaan, dan meditasi. Melalui berbagai macam kegiatan sosial yang berhubungan dengan masyarakat dengan tidak membeda-bedakan agama, maka vihara mempunyai peran sosial sebagai salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan sosial seperti kerukunan, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teori fungsionalisme Emile Durkheim.Kata Kunci : peran sosial, vihara, organisasi, dan kerukunan umat beragama