
Respon Nahdlatul Ulama (NU) terhadap Wahabisme dan implikasinya bagi deradikalisasi pendidikan Islam
Author(s) -
Ahmad Shidqi
Publication year - 1970
Publication title -
jurnal pendidikan islam
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2356-3877
pISSN - 2301-9166
DOI - 10.14421/jpi.2013.21.109-130
Subject(s) - humanities , islam , political radicalism , theology , political science , art , philosophy , law , politics
The rise of Islamic radicalism action that is more expansive in Indonesia because ofWahhabism actions. This group often “mengkafirkan” “mensyirikkan”, “membid’ahkan” other groups of Muslim. The actions may grow Islamic radicalism. “NU” that is as one of other groups of Muslims who faithfully practice the number of religious rites such as “tahlil”, “ziarah kubur” (pilgrimage to grave), “maulid”, is often made as the target of this Wahhabi. Therefore, a number of people from both structural and cultural of “NU” have done the consolidation to response the expansion of Wahhabism. Maraknya aksi radikalisme Islam yang semakin ekspansif di Indonesia sebenarnya karena gerakan Wahhabisme. Kelompok ini kerap mengkafirkan, membid’ahkan dan mensyirikkan tindakan kelompok Islam lainnya. Hal ini menjadi landasan tumbuhnya benih-benih radikalisme Islam. NU sebagai salah satu kelompok umat Islam yang setia mengamalkan sejumlah ritus-ritus keagamaan seperti tahlil, ziarah kubur, maulid, kerap dijadikan sasaran dakwah kaum Wahhabi ini. Karena itu, baik dari struktural maupun dari kultural NU berkonsolidasi untuk meberikan respon terhadap ekspansi Wahhabisme.