
Fashion Designer Sebagai Alternatif Keterlibatan Perempuan Maroko Di Ruang Publik
Author(s) -
Rahmi Fitri
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal kajian islam interdisipliner/jurnal kajian islam interdisipliner
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2775-8281
pISSN - 2579-4930
DOI - 10.14421/jkii.v6i1.1116
Subject(s) - humanities , political science , sociology , art
Maroko pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan negara-negara Arab lainnya, yang mana perempuan memiliki akses yang terbatas di ruang publik. Sikap konservatif dan tradisi patriarki mengantarkan perempuan ke tingkat yang sulit untuk terlibat aktif di sektor publik. National Strategy for Equity and Equality di Maroko menginisiasikan untuk mengurangi tingkat diskrimasi terhadap perempuan, tetapi fakta lapangan menunjukkan sebaliknya. Kebiasaan dan tatanan sosial di masyarakat menjadi faktor yang menghambat proses perubahan. Tulisan ini mengkaji berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah Maroko untuk meningkatkan keterlibatan perempuan. Selain usaha yang dilakukan pemerintah, karya ilmiah ini juga memaparkan peran aktif yang dilakoni oleh perempuan Maroko secara langsung pada saat negara tampak tidak maksimal dalam mereduksi ketidakadilan bagi mereka. Nama-nama tokoh penggerak perempuan dari negeri Maghribi ini kemudian mulai bermunculan, seperti Fatima Mernissi, seorang sosiolog yang menaruh banyak perhatian terhadap persoalan perempuan. Namun, fokus tulisan adalah perempuan Maroko yang menunjukkan ketertarikannya di bidang fashion desainer yang kemudian memiliki label dan jangkauan pasar yang luas. Pengakuan sosial mulai didapatkan oleh Sofia El Arabi dan Ilham Benami melalui bidang ini. Rosaline Delmer menyebutkan bahwa perempuan memiliki kemampuan untuk memajukan kepentingannya didasarkan kepada pemahaman yang mereka yakini. Perempuan Maroko menemukan tempat untuk mereka di ruang publik melalui profesi sebagai desainer. Berkarir di bidang ini menjadi sebuah apresiasi bagi mereka tanpa harus terlibat konfrontasi dengan laki-laki di ranah publik.[Morroco has not especially differences among Arab countries, in which woman have limited access in public sphere. Conservative tradition and patriarchy lead woman to difficult level to be actively involved in public field. National Strategy for Equity and Equality in Morroco initiate to decrease inequity of woman, despite the reality has denoted of divergence. Custom and social order are preventation of change in society. This paper examines various efforts which was made by Morroco’s government to expand woman’s involvement. In addition, the article will explain how far woman contributed in directly activity when the government is not earnestly to reduce injustice for woman. Then, names of female activists from Morroco began to appear, such as Fatima Mernissi, a sociologist who lay down her interest in women’s issues. Nevertheless, this article only focus on Morocco’s women who show interest in fashion desaigner, through this field they have their own label and extend market places. Social recognition has been earned by Sofia El Arabi and Ilham Benami from this field. Rosaline Dalmer addresses, based on comprehension every women has ability to extend her needs and desires. Morrocan’s women have actively found their role as designer in public sphere. A career in this field is an appreciation for them whose they can be spared with men from confrontation in public field.]