
Pemantauan pH Esofagus pada Bayi Tidak Mempengaruhi Aktivitas dan Pola Makan, Namun Mengkhawatirkan Persepsi Orangtua
Author(s) -
Badriul Hegar,
Setia Budi,
Muzal Kadim,
Agus Firmansyah
Publication year - 2007
Publication title -
aksi spenduyo : majalah smp negeri 2 mendoyo
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2338-5022
DOI - 10.14238/sp8.4.2007.305-9
Subject(s) - physics , nuclear chemistry , humanities , chemistry , philosophy
Latar belakang. Pemantauan pH esofagus (pH-metri) merupakan pemeriksaan bakuuntuk mendiagnosis refluks gastroesofagus (RGE) pada bayi. Hasil pH-metri dipengaruhioleh pola makan dan aktivitas bayi, sedangkan pengaruh prosedur pH-metri itu sendiriterhadap pola makan dan aktivitas bayi belum banyak dilaporkan.Tujuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah prosedur pH-metrimempengaruhi pola makan dan aktivitas sehari-hari serta bagaimana persepsi orangtuaterhadap prosedur pH-metri.Metoda. Tiga puluh bayi berumur 6-12 bulan dilakukan pH-metri. Orangtua diberikuesioner berisi pertanyaan yang berhubungan dengan pola makan dan aktivitas anakselama pemantauan berlangsung serta persepsi orangtua terhadap prosedur pH-metri.Untuk analisis statistik, setiap variabel dikelompokkan menjadi ’tidak berubah’ dan’berubah’ untuk pola makan dan aktivitas anak, serta ’positif’ dan ’negatif’ untuk persepsiorangtua. Setiap variabel dianalisis berdasarkan hasil pH-metri (’normal’ atau abnormal’).Hasil. Perubahan pola makan terdapat pada 17% bayi sedangkan perubahan aktivitaspada 20% bayi. Kedua hasil tersebut tidak berbeda baik pada hasil pH-metri normalmaupun hasil pH-metri abnormal. Dua puluh tujuh persen orangtua mempunyai persepsipositif terhadap prosedur pH-metri.Kesimpulan. Prosedur pH-metri tidak menyebabkan perubahan pola makan danaktivitas bayi, walaupun demikian hanya sekitar 27% orangtua yang menganggapprosedur pH-metri sebagai prosedur yang tidak mengkhawatirkan.