
Perbandingan NaCl 3% dan Manitol pada Cedera Kepala Akibat Trauma di Ruang Rawat Intensif Anak
Author(s) -
Rina Amalia C. Saragih,
Syilvia Jiero,
Johannes H. Saing,
Munar Lubis
Publication year - 2016
Publication title -
aksi spenduyo : majalah smp negeri 2 mendoyo
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2338-5022
DOI - 10.14238/sp16.6.2015.375-8
Subject(s) - gynecology , physics , medicine
Latar belakang. Manitol dan NaCL 3% merupakan agen hiperosmolar yang direkomendasikan padapasien anak dengan cedera kepala akibat trauma. Beberapa penulis memberikan argumen bahwa larutansalin hipertonis lebih efektif, tetapi belum ada konsensus berkaitan dengan indikasi, konsentrasi, dan carapemberian yang terbaik.Tujuan. Membandingkan pemakaian manitol dan NaCl 3% pada anak dengan cedera kepala akibat traumayang dirawat di ruang rawat intensif dalam hal lama rawatan, mortalitas, dan gangguan elektrolit.Metode. Penelitian retrospektif dilakukan dengan pengumpulan data rekam medis pasien traumatic braininjury (TBI) yang dirawat di ruang rawat intensif anak RSUP H. Adam Malik selama kurun waktu Juni2012 sampai dengan Mei 2013. Data dibagi atas dua kelompok, yaitu pasien yang mendapatkan manitoldan NaCl 3% sebagai agen hiperosmolar. Analisis statistik dilakukan dengan Mann Whitney U-test, chisquare,dan fisher exact test.Hasil. Subjek 47 orang pasien TBI, 29 di antaranya mendapatkan manitol dan 18 mendapat NaCl 3%.Perbandingan antara kelompok manitol dan NaCl 3% tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna secarastatistik dalam hal lama rawatan [(5,79 + 4,37 hari) vs (6,00 + 4,20 hari);p=0,733], mortalitas (44,44% vs20,69%; p=0,083), dan gangguan elektrolit (37,93% vs 33,33%).Kesimpulan. Tidak ada perbedaan dalam hal lama rawatan, mortalitas dan gangguan elektrolit denganpenggunaan manitol dan NaCl 3% sebagai agen hiperosmolar pada pasien cedera kepala akibat trauma.Dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan metode prospektif dan jumlah sampel yang lebih besar.