z-logo
open-access-imgOpen Access
Profil Klinik Infeksi Virus Dengue pada Bayi di Surabaya
Author(s) -
Dominicus Husada,
Catarina Rani,
Dwiyanti Puspitasari,
Widodo Darmowandowo,
Parwati Setiono Basuki,
Ismoedijanto Ismoedijanto
Publication year - 2016
Publication title -
aksi spenduyo : majalah smp negeri 2 mendoyo
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
ISSN - 2338-5022
DOI - 10.14238/sp13.6.2012.437-44
Subject(s) - medicine , gynecology
Latar belakang.Di Jawa Timur didapatkan peningkatan kasus infeksi virus dengue dari 4224 (2000) menjadi 7180 (2004). Sekitar 5% di antaranya terjadi pada bayi <1 tahun. Bayi mempunyai karakter klinik yang unik dan tidak banyak publikasi penelitian mengenai hal ini di Indonesia.Tujuan.Mengetahui profil klinik bayi dengan infeksi virus dengue (IVD) yang dirawat di RSU Dr. Soetomo Surabaya pada tahun 2010Metode.Penelitian cross-sectional,menggunakan data dokumen medik bayi IVD yang dirawat di RSU Dr. Soetomo Surabaya 1 Januari - 31 Desember 2010. Data yang dianalisis mencakup jenis kelamin, usia, hari sakit saat diagnosis, suhu, batuk, diare, muntah, kejang, petekie, ensefalopati, hepatomegali, melena, dan penurunan nafsu makan. Penelitian menggunakan derajat kemaknaan 95% (95% CI) dan p<0,05.Hasil.Dari 82 bayi IVD, 53 digunakan sebagai sampel. Usia termuda bayi DBD 4 bulan, dengan modus pada 4-5 bulan (masing-masing 6 bayi). Kebocoran plasma umumnya terjadi pada hari keempat dan kelima. Rasio laki:perempuan (PR 0,383), batuk (PR 0,191), ensefalopati (PR 4,5), hepatomegali (PR 2,818), dan melena (PR 3,5) merupakan gejala dan tanda klinis yang signifikan yang membedakan DD dengan DBD.Kesimpulan.Rerata usia dan kelompok usia terbanyak setara dengan beberapa penelitian lain. Batuk dan jenis kelamin laki-laki lebih berhubungan dengan demam dengue, sedangkan ensefalopati, hepatomegali, dan melena berhubungan dengan demam berdarah dengue.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here