
Peran Kortikosteroid dalam Pencegahan Stridor Pasca-ekstubasi pada Anak
Author(s) -
Rismala Dewi,
Cahyani Gita Ambarsari
Publication year - 2016
Publication title -
aksi spenduyo : majalah smp negeri 2 mendoyo
Language(s) - Lithuanian
Resource type - Journals
ISSN - 2338-5022
DOI - 10.14238/sp13.1.2011.14-20
Subject(s) - gynecology , medicine
Stridor pasca-ekstubasi merupakan tanda obstruksi jalan napas atas akibat inflamasi yang terjadi padatindakan intubasi. Inflamasi ini menimbulkan risiko untuk perlunya reintubasi dalam 24-48 jam pascaekstubasi,sehingga memperpanjang lama rawat pasien di unit perawatan intensif, meningkatkan risikoterjadinya berbagai penyulit akibat penggunaan ventilator mekanis, dan meningkatkan mortalitas. Padacontoh kasus ini, pasien mengalami intubasi berulang sebanyak tiga kali dengan lama tiap-tiap penggunaanintubasi adalah 5 hari, dan ada riwayat kesulitan intubasi pada tindakan intubasi pertama. Pasca-ekstubasiyang pertama, pasien mengalami sesak dan stridor sehingga reintubasi diperlukan. Riwayat kortikosteroidprofilaksis sebelum ekstubasi tidak diketahui. Dengan mempertimbangkan adanya riwayat intubasi sulitserta durasi intubasi >48 jam, pasien ini berisiko mengalami kegagalan ekstubasi, sehingga pemberiankortikosteroid profilaksis sebelum ekstubasi diharapkan akan bermanfaat. Pada pasien anak, belum ada buktiberbasis medik yang memadai untuk menyimpulkan bahwa pemberian kortikosteroid profilaksis sebelumekstubasi elektif akan mencegah stridor pasca-ekstubasi. Telaah dari studi yang heterogen dengan metodologiyang kurang memadai seperti dalam ulasan ini cenderung hanya melaporkan efek terapi, tetapi belumdapat digunakan sebagai suatu pedoman. Beberapa studi menunjukkan peran kortikosteroid menghasilkankeluaran yang baik. Deksametason IV yang diberikan beberapa jam sebelum dan sesudah ekstubasi padaanak, termasuk pada pasien dengan riwayat kegagalan intubasi, akan mengurangi risiko terjadinya stridorpasca-ekstubasi.