
Tingkat Pengetahuan, Perilaku, dan Kepatuhan Berobat Orangtua dari Pasien Epilepsi Anak di Medan
Author(s) -
Johannes H. Saing
Publication year - 2016
Publication title -
aksi spenduyo : majalah smp negeri 2 mendoyo
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2338-5022
DOI - 10.14238/sp12.2.2010.103-7
Subject(s) - gynecology , psychology , humanities , medicine , philosophy
Latar belakang. Beberapa kepustakaan menyatakan, masih kurang pengetahuan orangtua tentang penyakitepilepsi. Perilaku negatif terhadap anak pasien epilepsi disebabkan karena ketidaktahuan dan kesalahanpengertian terhadap penyakit epilepsi.Tujuan. Mengetahui tingkat pengetahuan, perilaku, dan kepatuhan berobat pada orangtua dari anak pasienepilepsi.Metode. Penelitian merupakan suatu studi deskriptif terhadap 65 orangtua dan pengasuh dari anak pasienepilepsi (usia 0-18 tahun) yang datang ke poliklinik neurologi anak RSUP H. Adam Malik Medan, antarabulan Januari-Maret 2008. Digunakan kuesioner yang terdiri dari 39 pertanyaan yang diisi sendiri olehorangtua ataupun pengasuh.Hasil. Dari 65 orang responden, 89,2% adalah orangtua dari anak pasien epilepsi. Responden (46,2%)berusia 31-40 tahun, dan 13,8% berpendidikan setingkat universitas. Dari hasil kuesioner yang menilai tingkatpengetahuan didapat 82,5% pernah mendengar tentang epilepsi, tetapi 92,1% di antaranya menjawabmasih memerlukan informasi lebih tentang epilepsi. Pada 55,6% responden setuju bahwa epilepsi dapatmenyebabkan perubahan perilaku. Mengenai kepatuhan berobat, 79,4% responden secara teratur mendapatobat anti epilepsi.Kesimpulan. Meskipun tingkat kepatuhan berobat cukup baik, tetapi sebagian besar orangtua dan pengasuhdari anak epilepsi pernah mendengar tentang epilepsi tetapi informasi yang didapat masih terbatas. Merekamembutuhkan tambahan informasi tentang penyakit epilepsi dan pengobatannya. Perlu dilakukan programedukasi dan penyebaran informasi pada orangtua dari anak pasien epilepsi dan masyarakat di Medan dansekitarnya.