
Terapi Farmakologis Duktus Arteriosus Paten pada Bayi Prematur: Indometasin atau Ibuprofen?
Author(s) -
Henry Gunawan,
Risma Kerina Kaban
Publication year - 2016
Publication title -
aksi spenduyo : majalah smp negeri 2 mendoyo
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
ISSN - 2338-5022
DOI - 10.14238/sp11.6.2010.401-8
Subject(s) - medicine , physics , gynecology , traditional medicine
Duktus arteriosus paten (DAP) merupakan kelainan yang sering dijumpai pada bayi prematur. Salah satuupaya tata laksana DAP adalah pemberian terapi farmakologis guna memicu penutupan duktus. Sediaanterapi farmakologis yang umumnya digunakan adalah indometasin, suatu penghambat siklooksigenase(COX). Namun akhir-akhir ini diperkenalkan sediaan ibuprofen sebagai alternatif terapi farmakologisyang memiliki efektifitas setara. Dilaporkan seorang bayi prematur (usia gestasi 30 minggu) dengan duktusarteriosus paten yang berhasil di obati menggunakan ibuprofen. Tinjauan literatur menunjukkan terapiibuprofen pada bayi prematur dengan duktus arteriosus paten memiliki efektifitas tingkat penutupan duktusyang setara dengan indometasin dengan efek samping serebral, gastrointestinal dan renal yang lebih rendah.Keamanan penggunaan ibuprofen pada bayi prematur dengan hiperbilirubinemia masih belum jelas karenaefek peningkatan bilirubin yang ditimbulkannya mungkin meningkatkan risiko ensefalopati bilirubin. Dipihak lain, sediaan ibuprofen peroral tampak memiliki efektifitas yang setara dengan sediaan intravena danefek samping yang terkesan lebih rendah