z-logo
open-access-imgOpen Access
Membicarakan Masyarakat Pinggiran di Indonesia
Author(s) -
Riwanto Tirtosudarmo
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal masyarakat dan budaya/jurnal masyarakat dan budaya
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2615-7608
pISSN - 2502-1966
DOI - 10.14203/jmb.v22i1.1012
Subject(s) - political science
Salah satu hasil dari reformasi politik setelah lengser keprabonnya Suharto pada tanggal 23 Mei 1998 adalah keterbukaan untuk membicarakan berbagai hal yang oleh Orde Baru dianggap tabu. Sebagai sebuah rezim otoriter yang berkuasa lebih dari 30 tahun (1967-1998) tidak sedikit tabu yang berhasil diciptakan. Berbagai tabu itu diciptakan sebagai bagian dari cara pemerintah Orde Baru menjamin kestabilan kekuasaan yang terpusat di tangan sang penguasa tunggal, Presiden Suharto. Adalah sebuah tabu untuk membicarakan secara terbuka tentang suku bangsa, agama apalagi tentang federalisme. Oleh Orde Baru hal-hal itu perlu ditutup dari pembicaraan publik karena bisa mengancam persatuan bangsa dan membahayakan kesatuan negara. Persatuan bangsa dan kesatuan negara seolah-olah raison d’etre adanya Orde baru, padahal keduanya sekedar alat legitimasi kekuasaan belaka.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here