z-logo
open-access-imgOpen Access
Gambaran Klinis Telinga Hidung Tenggorokan Pasien SARS CoV-2 di RSUD Dr. Moewardi
Author(s) -
Dewi Pratiwi,
Hadi Sudrajad,
Sarwastuti Hendradewi,
Made Setiamika,
Putu Wijaya Kandhi,
Novi Primadewi,
Vicky Eko Nurcahyo Hariyadi,
Adisetya Wicaksono,
Marisa Rizqiana Dewi
Publication year - 2022
Publication title -
smart medical journal
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2621-0916
pISSN - 2621-1408
DOI - 10.13057/smj.v5i1.54111
Subject(s) - medicine , gynecology , covid-19 , disease , infectious disease (medical specialty)
ABSTRAK Pendahuluan: COVID-19 merupakan infeksi yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Prevalensi kasus COVID-19 di Indonesia pada akhir tahun 2020 mencapai 750.000 kasus dan terus meningkat hingga saat ini. Manifestasi klinis yang dialami oleh pasien COVID-19 cukup beragam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran klinis telinga hidung tenggorokan (THT) pasien SARS CoV-2 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode: Penelitian cross-sectional melibatkan 316 pasien terkonfirmasi SARS-CoV-2 positif di RSUD Dr. Moewardi, Surakarta, Jawa Tengah selama April sampai Juni 2021. Dilakukan pemeriksaan PCR untuk melihat status infeksi SARS-CoV-2 dan anamnesis untuk melihat gambaran klinis telinga hidung tenggorokan pasien menggunakan kuesioner. Data univariat dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil: Secara umum, distribusi empat gejala THT terbanyak pada pasien terinfeksi SARS-CoV-2 berturut-turut adalah nyeri tenggorok (21.52%), hilang penciuman (11.71%), hilang rasa pengecapan (10.44%), dan hidung tersumbat (9.18%). Gejala non-THT yang terbanyak ditemukan meliputi demam (73.73%) dan batuk (57.91%). Keempat gejala THT terbanyak tersebut juga ditemukan pada usia 15-64 tahun, kecuali pada usia ≥65 tahun dimana gejala sakit kepala (3.17%) merupakan gejala terbanyak kedua setelah nyeri tenggorok. Tidak ditemukan gejala hidung tersumbat pada usia ≥65 tahun. Gejala THT terbanyak pada pasien pria terinfeksi SARS-CoV-2 berturut-turut adalah nyeri tenggorok (9.82%), hilang penciuman (4.75%), hidung tersumbat (4.44%), dan hilang pengecapan (2.85%). Sementara itu, gejala THT terbanyak pada wanita terinfeksi SARS-CoV-2 berturut-turut meliputi nyeri tenggorok (11.07%), hilang pengecapan (7.59%), hilang penciuman (6.96%), dan hidung tersumbat (4.74%). Kesimpulan: Gambaran klinis telinga hidung tenggorokkan pasien terinfeksi SARS-CoV-2 yang paling sering muncul berturut-turut adalah nyeri tenggorok, hilang penciuman, hilang pengecapan, dan hidung tersumbat. Frekuensi gejala ini bervariasi akibat banyak faktor, diantaranya adalah umur dan jenis kelamin.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here