
Pengaruh Deklinasi Matahari terhadap parameter cuaca wilayah malang dan sekitarnya
Author(s) -
Achmad Sasmito,
Alfan Sukmana Praja,
Linda Fitrotul Muzayanah,
Rahayu Sapta sri Sudewi
Publication year - 2021
Publication title -
indonesian journal of applied physics
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2477-6416
pISSN - 2089-0133
DOI - 10.13057/ijap.v11i2.44607
Subject(s) - physics
Suhu udara dingin terjadi di dataran tinggi Dieng dan Lumajang pada akhir Juli hingga Agustus 2020. Pada saat yang hampir bersamaan, suhu udara panas terjadi pula di Amerika Serikat, Jepang, dan Spanyol. Penelitian ini membahas pengaruh deklinasi matahari terhadap parameter cuaca di Malang dan sekitarnya. Selain itu, dibahas juga tinjauan fisis dan dinamis terjadinya suhu udara panas di Bumi bagian utara (BBU) dengan suhu udara dingin di bumi bagian selatan (BBS). Data yang digunakan yaitu data numerik radiasi matahari di atmosfer dan data observasi dari AWS yang meliputi unsur radiasi global, suhu, dan kelembapan udara permukaan. Sampel data diambil dari stasiun Klimatologi Malang dan Stasiun Geofisika Karang Kates yang mewakili BBS dan informasi cuaca dari BBU. Estimasi suhu dingin di Ranu Pani, Lumajang dilakukan dengan menggunakan model lapserate. Suhu dingin yang terjadi di wilayah jawa timur dipengaruhi oleh deklinasi matahari, radiasi matahari, koefisien transmisivitas dan proses adveksi suhu dari Australia. Saat matahari berada di utara, terjadi suhu dingin di bumi bagian selatan dan sebaliknya. Terjadinya suhu panas atau dingin di setiap wilayah dipengaruhi juga oleh komposisi gas di atmosfer, geografi, topografi, dan pengaruh adveksi karena pengaruh udara di sekitarnya.