Open Access
Diversifikasi Usaha Tani Berbasis Kelapa di Kabupaten Minahasa Utara
Author(s) -
Kiet Tumiwa,
Nixon Sondakh
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal bisnis dan kewirausahaan/jurnal bisnis dan kewirausahaan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2580-5614
pISSN - 0216-9843
DOI - 10.31940/jbk.v15i1.1313
Subject(s) - agricultural science , toxicology , business , horticulture , biology
Tujuan penelitian ini untuk memahami manfaat diversifikasi usaha tani berbasis kelapa dalam meningkatkan penghasilan petani kelapa di Kabupaten Minahasa Utara. Usaha ini dilakukan karena petani sering diperhadapkan pada kondisi produktivitas yang menurun disebabkan pohon kelapa sudah tua, serangan hama kelapa (sexava). Penurunan produktivitas kelapa berdampak pada tingkat kesejahteraan petani kelapa yang berusahatani monokultur kelapa Metode yang digunakan dalam penelitian, yakni metode survey. Peneliti mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1995). Pengarahan wawancara serta ketepatan pengumpulan data yang dibutuhkan, berpedoman pada daftar pertanyaan terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha tani teknologi PTT berbasis tanaman kelapa B/C ratio 1,42 dan R/C ratio 2,42, teknologi petani B/C ratio 0,43 dan R/C ratio 1,43. TIP teknologi PTT berbasis tanaman kelapa 2.156,73 kg/ha dan teknologi petani 1.521,67 kg/ha. TIH teknologi PTT Rp. 1.240,45/kg dan teknologi petani Rp. 2.103,69/kg. Keuntungan yang diperoleh pada teknologi PTT berbasis tanaman kelapa Rp. 9.177.800,- dan teknologi petani Rp. 1.945.000,- terdapat selisih Rp. 7.232.800,- atau terjadi peningkatan sebesar 78.81%.
The purpose of this research is to understand the benefits of coconut-based farmer diversification in increasing the income of coconut farmers in northern minahasa district. This effort is done because farmers are often faced with decreased productivity condition caused by old coconut tree, coca pest attack (sexava). The decline in coconut productivity has an impact on the level of prosperity of coconut farmers who work on coconut monoculture. The method used in the research, namely survey method. Researchers took samples from one population using a questionnaire as a basic data collection tool (Sungaribun, 1995). Interview briefing, as well as the accuracy of collecting the required data, are guided by a structured questionnaire. The results showed that coconut farming technology based on coconut plant B / C ratio 1.42 and R / C ratio 2.42, farmers technology B / C ratio 0.43 and R / C ratio 1.43. T.I.P, PTT technology based on coconut plant 2.156,73 kg / ha, and farmer technology 1,521,67 kg / ha. TIH, PTT technology 1,240.45 kg, and farmer technology 2,103,69 / kg. The profit gained on PTT technology based on coconut plant 9.177.800 rupiah, and farmers technology 1,945,000, there is a difference of 7,232,800 rupiah, or an increase of 78.81%