Open Access
PENERAPAN PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR 7 FASE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS IXB SMPN 1 POGALAN
Author(s) -
Jaini Jaini
Publication year - 2021
Publication title -
strategy
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2798-5725
pISSN - 2798-5466
DOI - 10.51878/strategi.v1i2.568
Subject(s) - mathematics education , psychology , humanities , physics , art
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya prestasi belajar siswa. Selama ini model pembelajaran yang sering diterapkan untuk meningkatkan keterampilan proses dan prestasi belajar belajar IPA siswa kelas IXB SMPN 1 Pogalan adalah direct intruction. Namun model tersebut belum bisa meningkatkan keterampilan proses dan prestasi belajar belajar secara optimal sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan ketuntasan klasikal. Dari prestasi belajar ulangan harian materi listrik statis diperoleh prestasi belajar siswa yang mencapai KKM hanya 5 orang. Ini berarti ketuntasan klasikal baru mencapai 25%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan prestasi belajar IPA materi listrik dinamis melalui model siklus belajar 7 fase (The 7e Learning Cycle Model) Pada Siswa Kelas IXB Tahun Pelajaran 2019/2020 di SMPN 1 Pogalan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran siklus belajar 7 fase dapat meningkatkan prestasi belajar belajar siswa kelas IXB SMPN 1 Pogalan. Peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar dari siklus I ke siklus II yaitu pada siklus I siswa yang tuntas belajar sebanyak 18 siswa (62%) dan pada siklus II sebanyak 26 siswa (90%). Rata-rata nilai prestasi belajar belajar kognitif siswa mengalami peningkatan 30% yaitu dari 70,5 pada siklus I menjadi 80,5 pada siklus II. Berdasakan kesimpulan, peneliti merekomendasikan agar guru mata pelajaran menerapkan model pembelajaran tersebut pada materi dengan karakteristik yang sesuai, sedangkan untuk peneliti lain yang ingin menggunakan model pembelajaran yang sama hendaknya juga meneliti aspek lain selain aspek kognitif pada prestasi belajar belajar siswa yaitu aspek afektif dan aspek psikomotor, di samping itu guru harus menggunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin agar cukup untuk menyampaikan materi sesuai dengan target kurikulum.