z-logo
open-access-imgOpen Access
AIR MANAQIB
Author(s) -
Nashiruddin Nashiruddin
Publication year - 2019
Publication title -
putih
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2622-223X
pISSN - 2598-7607
DOI - 10.51498/putih.v4i1.38
Subject(s) - humanities , political science , art
Salah satu program religius yang bertujuan untuk meningkatkan potensi speritualitas Santri Al Fithrah secara khusus, dan Jama’ah atau pengikut Syaikh Achmad Asrori Al-Ishaqy secara umum, adalah Majlis Manaqiban, yaitu ritual agama yang berisikan Do’a Bersama, Istighatsah, membaca surat Yasin, Membaca manaqib (Biografi) Syaikh Abdul Qodir al-jilany, kemudian disempurnakan dengan pembacaan maulid Nabi. Motivasi majlis ini adalah tawassul dengan para guru dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sehingga kegiatan semacam ini juga disebut Shilaturruhiyyah. Ada hal yang menarik dalam kegiatan tersebut, yaitu setiap kegiatan Majlis Manaqiban dapat dipastikan bahwa Jama’ah yang mengikuti mejlis tersebut mayoritas membawa atau menaruh air mineral di sekitarnya dengan kondisi tutup botol terbuka. Tampaknya, air tersebut ada nilai istimewa tersendiri baginya, terbukti air. tersebut kemudian disebut dengan sebutan “Air Manaqib.” Persoalan ini termasuk persoalan Humaniora (persoalan yang bersifat prilaku manusia), oleh karena itu, untuk mengungkap persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, maka dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif. Karena metode kualitatif lebih dapat beradaptasi dengan keadangan lingkungan. Dari hasil penelitian yang ditemukan, Santri atau Jama’ah majlis manaqiban tersebut berasumsi bahwa air manaqib dapat digunakan sebagai: (1) Media pengobatan berbagai macam penyakit lahir, (2) Mempermudah proses persalinan, (3) Pagar gaib dari pengaruh buruk dan sebagai penglaris dagangan. Sedangkan cara penggunaannya menurut mereka tidak ada cara atau aturan yang baku, tetapi cara yang sering dipakai adalah dengan cara diminum. Setelah penelitian dilakukan lebih mendalam, maka ditemukan bahwa prilaku seperti itu, yaitu pengobatan menggunakan media air juga pernah dilakukan sebagian ulama salaf walaupun tidak disebut air manaqib, akan tetapi subtansinya sama, yaitu tabarrukan Ditinjau dari pandangan sains (ilmiah), dengan mengacu pada penemuan Masaru Emoto, bahwa sifat air itu dapat merespon sebuah informasi, instruksi atau doa, dan air yang telah menerima pesan atau doa tadi, kualitasnya semakin tinggi, berarti kualitas air manaqib juga semakin tinggi. Dengan demikian, pemanfaatan air manaqib, baik ditinjau dari pandangan agama atau sanis dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya..

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here