Inventory Management Based on Moving Average

Overstock is a problem that often occurs in inventory management, the factor are the number of sales and expired date. CV.A is a distributor company for goods. In case of inventory control at CV.A, this study compared two kind of sales forecasting system; Weighted Moving Average (WMA) and Exponential Smoothing (ES) methods. Research results showed the forecast sales for SNACK X using WMA method in July 2021 is 1662, while the ES method is 1697. After performed forecasting, the error value of the two methods was calculated. As the results, Mean Absolute Deviation (MAD) and the Mean Squared Error (MSE) of WMA are 630 and 767304, respectively. For ES the MAD and MSE value are 626 and 806949, respectively. Based on the results, WMA has a smaller error value, it can be concluded that WMA is better than the ES method. Permasalahan yang sering terjadi pada manajemen persediaan adalah terjadinya kelebihan stok (overstock), faktor penyebabnya adalah banyaknya penjualan dan terbatas masa kadaluarsa. CV.A adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang distributor barang. Untuk pengendalian persediaan barang pada CV.A, peneliti mengimplementasikan peramalan menggunakan metode Weighted Moving Average (WMA) dan Exponential Smoothing (ES). Dari hasil penelitian, peramalan penjualan produk SNACK X dengan metode WMA untuk bulan juli 2021 adalah sebanyak 1662, sedangkan dengan metode ES diramalkan sebanyak 1697. Setelah melakukan peramalan, kemudian dihitung nilai error dari kedua metode tersebut, sehingga didapatkan hasil Mean Absolute Deviation (MAD) dan Mean Squared Error (MSE) dari WMA masing-masing adalah 630 dan 767304, dan untuk ES nilai MAD dan MSE adalah 626 dan 806949. Jika dibandingkan kedua metode tersebut WMA memiliki nilai error lebih kecil sehingga dapat disimpulkan bahwa WMA lebih baik dibanding metode ES.