z-logo
open-access-imgOpen Access
LAPORAN KASUS PERBEDAAN EKSTRIM ANTARA OFFICE DAN AMBULATORY BLOOD PRESSURE: APAKAH BENAR SEBUAH HIPERTENSI TIDAK TERKONTROL?
Author(s) -
Prihati Pujiwaskito,
T S Tartila,
F D K Jannah,
N A Tafriend
Publication year - 2022
Publication title -
medika kartika
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2655-6537
pISSN - 2613-9332
DOI - 10.35990/mk.v5n1.p79-90
Subject(s) - medicine , gynecology , white coat hypertension , blood pressure , ambulatory blood pressure
White Coat Uncontrolled hypertension (WCUH) menjadi salah satu pertimbangan yang dinilaipada pasien hipertensi tidak terkontrol. Penilaian lebih jauh dibutuhkan untuk menghindariterjadinya medikasi berlebihan. Pada penelitian ini, penulis meneliti sebuah kasus WCUHyang ekstrem, yang ditemukan pada saat melakukan pemeriksaan ambulatory blood pressuremonitoring (ABPM). Subyek penelitian adalah perempuan berusia 66 tahun pasien rutin polirawat jalan departemen jantung RSPAD Gatot Soebroto dengan diagnosis hipertensi tidakterkontrol, Coronary artery disease (CAD) post Percutaneous Coronary Intervention (PCI),dan diabetes melitus tipe 2. Pasien termasuk ke dalam kategori overweight dengan kadar guladarah yang tidak terkontrol dan diberikan terapi hipertensi agresif yang diberikan dengan,Angiotensin Receptor Bloker (ARB), Calcium Chanel Blocker (CCB), Beta Blockers, diuretikdan klonidin, tekanan darah sistolik pasien masih terukur 160 mmHg di poliklinik. Hasilekokardiografi menunjukkan adanya hiperterofi konsentrik ventrikel kiri. Hasil pemeriksaanABPM menemukan bahwa rerata tekanan darah dua puluh empat jam pasien adalah 93,6/59mmHg, dengan rerata tekanan darah day-time 90/55 mmHg dan night time 98,7/65.2 mmHg,serta hipotensi intermiten dengan reverse dipper pattern. Tekanan darah terendah yangterekam adalah 69/44 mmHg, dan tekanan darah tertinggi terukur pada 211/186 mmHg.Pasien terdiagnosis dengan White Coat Uncontrolled Hypertension (WCUH), dan melakukanpenyesuaian terapi yang diberikan. Kasus ini menekankan perlunya identifikasi dan eksklusidiagnosis WCUH pada pasien hipertensi tidak terkontrol dengan ABPM supaya pasienmendapatkan terapi yang sesuai dan mencegah hipotensi yang tidak diinginkan.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here