Ukuran Perusahaan sebagai Financial Distress, Profitabilitas dan Pergantian Auditor Terhadap Audit Delay

Sebuah perusahaan perlu mempunyai financial distress dan hal tersebut menjadi bagian penting dalam perusahaan apakah skala ukuran perusahaan besar ataupun kecil. Perusahaan harus mempunyai kemampuan financial yang baik, agar perusahaan tetap berjalan dengan stabil dan dapat bertahan dengan banyaknya persaingan yang terjadi antar perusahaan. Perusahaan yang bisa bertahan adalah yang mampu mengatasi masalah financialnya dengan sebaik mungkin, dan yang tidak mungkin tidak dapat bertahan ataupun bersaing dengan perusahaan lain yang lebih stabil dan baik kemampuan financial nya dan kemampuan Sumber daya manusia yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh financial distress, profitabilitas dan pergantian auditor terhadap audit delay dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020 dan sampel yang diperoleh dari penggunaaan metode purposive sampling adalah sebanyak 36 perusahaan. Data pada penelitian ini telah memenuhi uji asumsi klasik diantaranya: uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda dan moderated regression analysis (MRA) dengan software SPSS 23. Hasil penelitian menyatakan bahwa financial distress berpengaruh positif terhadap audit delay, profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay dan pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap audit delay. Ukuran perusahaan tidak memoderasi pengaruh financial distress terhadap audit delay. Ukuran perusahaan memperkuat pengaruh profitabilitas terhadap audit delay. Ukuran perusahaan tidak memoderasi pengaruh pergantian auditor terhadap audit delay.