Open Access
Oikumene
Author(s) -
Erwin Bunga Sapan
Publication year - 2021
Publication title -
kamasean
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2722-8800
pISSN - 2722-8657
DOI - 10.34307/kamasean.v2i1.42
Subject(s) - sociology , movement (music) , theology , aesthetics , art , philosophy
Abstract; The ecumenical life movement is a movement that seeks to unite churches which are essentially one but separated by different denominational organizations. The ecumenical movement is a movement that must continue to be built but not to eliminate denominations because denominational wealth is God's work that is unique to His church. So the question that arises is what is the ecumenical spirit between the two denominations? The author discusses this topic with the aim of building an ecumenical spirit or church unity among church denominations. how to build an ecumenical spirit, which often results in the lack of an ecumenical spirit. The authors target in this study are all church members, be it the Toraja Church, GPdI, and also for all existing church denominations. In this study the authors have conducted research, and the method used in this study is a qualitative method, namely interviews and observations. In the interview, the author obtained or obtained information that sometimes the two congregations cornered each other in their territory so that sometimes there were disputes between members of the congregation of these two denominations, for this the conclusion of this study about ecumenicalism is that in building an ecumenical spirit, mutual respect between denominations is very important. It is important, besides building good relationships with other church members and then running away from cooperation in serving God and His people. These things can be done in building an ecumenical spirit between denominationsAbstrak; Gerakan hidup ekumenis adalah gerakan yang berusaha menyatukan gereja-gereja yang pada dasarnya satu tetapi dipisahkan oleh organisasi denominasi yang berbeda. Gerakan ekumenis adalah gerakan yang harus terus dibangun tetapi tidak menghilangkan denominasi karena kekayaan denominasi adalah karya Tuhan yang unik bagi gereja-Nya. Jadi pertanyaan yang muncul adalah apa semangat ekumenis di antara kedua denominasi itu? Penulis membahas topik ini dengan tujuan untuk membangun semangat ekumenis atau kesatuan gereja di antara denominasi gereja. bagaimana membangun semangat oikumenis, yang seringkali mengakibatkan kurangnya semangat oikumenis. Sasaran penulis dalam penelitian ini adalah seluruh anggota gereja, baik itu Gereja Toraja, GPdI, dan juga untuk semua denominasi gereja yang ada. Dalam penelitian ini penulis telah melakukan penelitian, dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu wawancara dan observasi. Dalam wawancara tersebut penulis memperoleh atau memperoleh informasi bahwa terkadang kedua tarekat tersebut saling memojokkan di wilayahnya sehingga terkadang terjadi perselisihan antar anggota jemaah kedua denominasi ini, untuk itu kesimpulan dari penelitian ini tentang ekumenikalisme adalah bahwa dalam membangun semangat ekumenis, saling menghormati antar denominasi sangat penting. Hal ini penting, selain membangun hubungan baik dengan anggota gereja lain kerjasama dalam melayani Tuhan dan umat-Nya. Hal-hal ini dapat dilakukan dalam membangun semangat oikumene antar denominasi