Open Access
Dampak Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Pada Kehamilan Sejak Desember 2019 Hingga Agustus 2020 Melalui Tinjauan Literatur
Author(s) -
Sharon Silvia Rumfabe,
Yuli Herlina,
Pande M.D.A
Publication year - 2020
Publication title -
wal'afiat hospital journal
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2722-9017
DOI - 10.33096/whj.v1i2.45
Subject(s) - covid-19 , gynecology , medicine , disease , infectious disease (medical specialty)
Latar Belakang. Kehamilan merupakan periode perkembangan janin dalam rahim yang berlangsung sekitar 37-40 minggu. Perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan dapat meningkatkan risiko kerentan terhadap penyakit infeksi, salah satunya infeksi COVID-19. Coronavirus Disesase (2019) merupakan penyakit yang disebabkan oleh varian baru coronavirus yang disebut Acute Severe Respiratory Syndrome 2 (SARS- CoV-2). COVID-19 pertama kali di laporkan pada tanggal 31 Desember 2019 oleh WHO China Country Office di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. COVID -19 dapat berdampak pada wanita hamil maupun janinnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak COVID-19 pada kehamilan melalui sebuah tinjauan literatur. Metode. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur dengan jenis systematic review. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan artikel dari database PubMed, BMJ, NIH, dan Science Direct dengan kata kunci “Impact or consequence” and “COVID-19 or SARS-Cov-2” and “Pathophysiology” and “pregnancy” dan impact COVID-19 in pregnancy yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi penelitian ini. Diperoleh 17 artikel dan akan dilakukan tinjauan literatur. Hasil. Berdasarkan hasil tinjauan literatur dari 17 artikel, diperoleh hasil adanya dampak COVID-19 pada kehamilan. Dampak (COVID-19) pada kehamilan dapat dialami oleh janin, neonatus, bayi dan ibu. Hasil presentasi dampak COVID-19 pada kehamilan dari 17 artikel secara keseluruhan adalah demam (47%), batuk (47%), persalinan dengan operasi sesar (59%), dan persalinan prematur (41%), perawatan wanita hamil secara intensif (29%), kematian ibu (29%), kematian neonatus (23%), neonatus positif COVID-19 (23%), aborsi spontan (17%), lahir mati (17%), kematian intrauterin (17%), BBLR (17%), gawat janin (12%), dan asfiksia neonatal (17%), angka ini hanya membandingkan hasil antar artikel. Kesimpulan. Terdapat laporan mengenai adanya dampak COVID-19 pada kehamilan.