z-logo
open-access-imgOpen Access
KOMBINASI HORMON OVAPRIM DENGAN EKSTRAK HIPOFISA AYAM SBROILER TERHADAP WAKTU LATENSI OVULASI (Hatching Rate) IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus var. sangkuriang)
Author(s) -
Aan Aryanti Sandra,
Muhammad Sugihartono,
Muarofah Ghofur
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal akuakultur sungai dan danau
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2597-8837
pISSN - 2503-4766
DOI - 10.33087/akuakultur.v5i1.60
Subject(s) - zoology , biology
Ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var. sangkuriang) Merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak dikonsumsi dan dibudidayakan di Indonesia (Pratiwi, 2014). Untuk meningkatkan produksi ikan lele dapat dilakukan dengan cara menerapkan teknik Pemijahan buatan. Pemijahan buatan bisa dilakukan dengan perangsangan menggunakan hormon berupa Ovaprim. Ovaprim memiliki kandungan GnRH dan antidopamine. Namun, Hormon ovaprim ini memiliki harga yang mahal yaitu berkisar antara Rp 28.000- 30.000/ml, sehingga perlu dipelajari alternatif bahan dengan menggunakan hipofisa ayam broiler. Rancangan penelitian yang dilakukan menggunakan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan, masing-masing perlakuan tersebut adalah Perlakuan P1 Hormon Ovaprim 0,3 ml/Kg (100%), Perlakuan P2 Hormon Ovaprim 0,225 ml/Kg (75%) + Hipofisa ayam broiler 125 mg/Kg (25%), Perlakuan P3 Hormon Ovaprim 0,15 ml/Kg (50%) + Hipofisa ayam broiler 250 mg/Kg (50%), Perlakuan P4 Hormon Ovaprim 0,075 ml/Kg (25%) + Hipofisa ayam broiler 375 mg/Kg (75%), Perlakuan P5 Hipofisa ayam Broiler 500 mg/Kg (100%).Kata Kunci : Ovaprim, Antidopamin, GnRH, Hipofisa, Pemijahan

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here