z-logo
open-access-imgOpen Access
GURU KONSTRUKTIVIS SISWAPUN KRITIS (Studi Pustaka)
Author(s) -
Musfiatul Wardi Wardi
Publication year - 2018
Publication title -
ibtida'iy
Language(s) - Uzbek
Resource type - Journals
eISSN - 2615-1332
pISSN - 2502-504X
DOI - 10.31764/ibtidaiy.v3i1.1056
Subject(s) - humanities , art
Konstruktsivisme telah banyak mempengaruhi kemajuan kualitas pendidikan di banyak Negara Amerika, Eropa dan Australia. Dapat kita lihat saat ini, Barat dapat mendominasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Apa yang menyebabkan Barat maju? Salah satunya menurut ialah dengan memajukan pendidikan yang dalam system pembelajarannya menggunakan prinsip-prinsi konstruktivisme yaitu (1) pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal maupun social, (2) pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar (3) murid aktif mengkonstruksi terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep menuju ke konsep yang lebih rinci, lengkap serta sesuai dengan konsep ilmiah (4) guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar konstruksi siswa berjalan dengan baik. Konstruktivisme mempengaruhi teori belajar, salah satunya Teori Belajar Bermakna (meaningful learning)yang dikemukakan oleh Ausubel. Dimana teori ini menekankan pentingnya asimilasi pengalaman baru ke dalam konsep atau pengertian yang telah dimiliki siswa, sehinga siswa dalam proses belajar itu siswa aktif.  Salah satu contoh sekolah yang menurut penulis telah menerapkan konstruktivisme dalam pembelajarannya ialah SMP alternative Qaryah Thayyibah yang berada di Desa Kalibening kota Salatiga Jawa Tengah. Meski terletak dipinggiran, sekolah ini telah mampu berprestasi bahkan mengalahkan sekolah-sekolah Negeri yang telah lama berdiri. 

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here