Open Access
MAKNA RENCONG BAGI UREUENG ACEH
Author(s) -
Sri Waryanti
Publication year - 2017
Publication title -
patanjala : jurnal penelitian sejarah dan budaya
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2598-1242
pISSN - 2085-9937
DOI - 10.30959/patanjala.v5i3.86
Subject(s) - humanities , meaning (existential) , sociology , art , philosophy , epistemology
AbstrakSalah satu upaya manusia mempertahankan diri adalah dengan menggunakan senjata. Pada setiap suku bangsa di Indonesia memiliki senjata yang khas menurut budayanya masing-masing. Rencong adalah senjata khas milik suku bangsa Aceh di Provinsi Aceh. Karya tulis ini mengungkap dan membahas makna rencong bagi suku bangsa Aceh, yang menyebut dirinya sebagai ureueng Aceh. Untuk tujuan tersebut, rencong dipandang sebagai bukan budaya materiil, tetapi sebagai simbol dari kebudayaan sehingga pendekatan yang dipergunakan paradigma interpretivisme simbolik yang dibangun atas asumsi bahwa manusia adalah hewan pencari makna. Keabsahan data diperoleh dengan teknik triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi. Dari penelitian ini terungkap bahwa rencong tidak hanya digunakan sebagai senjata untuk membela diri, tetapi lebih dari itu rencong juga bermakna sebagai martabat, keagungan, dan manifestasi dari unsur Islam. Oleh karena itu, rencong harus dilestarikan sebagai bagian dari budaya milik bangsa Indonesia pada umumnya dan Aceh khususnya. AbstractHumans utilise weapons to defend themselves. In Indonesia each ethnic group has a unique weapon according to their culture. The Acehnese of the Province of Aceh has a typical dagger called rencong. This paper reveals and discusses the meaning of rencong for the Acehnese, who referred to themselves as ureueng Aceh. For this purpose, rencong is not seen as material culture, but as a symbol of a culture. The author approaches the issue by conducting symbolic interpretive paradigm which is built on the assumption that humans are meaning-seekers animals. Validity of the data was obtained through triangulation technique, while analysis of data was conducted by applying data reduction, as well as displaying and verifying them. The study reveals that rencong is more than just a weapon; it is also symbolising dignity, majesty and manifestation of the elements of Islam. Therefore, rencong must be preserved as part of the nation's culture of Indonesia in general and particularly in Aceh.