z-logo
open-access-imgOpen Access
PENGARUH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DAN KONSTRUKTIVISTIK TERHADAP KESEHATAN MENTAL PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
Author(s) -
Vitalis Djarot Sumarwoto
Publication year - 2017
Publication title -
counsellia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2477-5886
pISSN - 2088-3072
DOI - 10.25273/counsellia.v6i2.1017
Subject(s) - humanities , psychology , philosophy
Salah satu aspek yang sangat penting untuk diperhatikan dalam kehidupan  siswa di sekolah menengah pertama  adalah kesehatan mental. Badan   Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan mental adalah individu tidak mengalami gangguan mental atau tidak mengalami sakit akibat adanya stressor. Intinya adalah bahwa batasan tentang sehat mental menunjuk pada  orang yang sehat jiwanya, orang yang dapat menahan diri untuk tidak jatuh sakit akibat stressor (pembuat stres). Pernyataan tersebut pada dasarnya memberi petunjuk bahwa baik-kurang baik atau tinggi-rendahnya  kesehatan mental akan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan siswa sehari-hari. Sebaliknya, kesehatan mental pun dapat dipengaruhi oleh faktor lain, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Faktor internal menyangkut unsur-unsur yang terdapat dalam diri individu (siswa), seperti Secara teoritis ada perbedaan yang mendasar antara pendekatan behavioristik dan pendekatan konstruktivistik mengenai kesehatan mental, terutama bagi siswa di sekolah menengah pertama (SMP). Pendekatan behavioristik semata-mata mendasarkan perilaku yang nampak. Kesehatan mental dipandang sebagai perilaku siswa dari aspek fisik semata, sehingga aspek psiologis siswa kurang mendapatkan perhatian. Pendekatan konstruktivistik mengacu kepada konsepsi kognitif, yang memandang kesehatan mental siswa dengan menekankan konsepsi kognitif. Konsepsi-konsepsi kognitif dalam diri siswa yang sedang mengIkuti aktivitas sehari-hari yang melibatkan  proses berpikir ( insight) dan menggunakan logika  deduktif dan induktif ( reasoning). Berangkat dari keyakinan adanya perbedaan kesehatan mental siswa SMP itu  maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kesehatan mental siswa ditinjau dari pendekatan behavioristik dan konstruktivistik. Populasi penelitian melibatkan siswa kelas VII.A dan VII.B, yang ditetapkan dengan teknik purposive sampling, sedang sampel penelitian ditetapkan dengan teknik random sampling. Sampel penelitian terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok kontrol (K) dan kelompok eksperimen (E), dengan masing-masing kelompok sebanyak 15 siswa. Data penelitian tentang kesehatan mental ditinjau dari pendekatan behavioristik dan pendekatan konstruktivistik diungkap dengan teknik angket, kemudian hasilnya dibandingkan. Analisis data penelitian menggunakan teknik statistik, dengan rumus bangun t-test. Kata Kunci :  Kesehatan Mental, Pendekatan Behavioristik dan Konstruktivistik

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here