Open Access
LIMFOMA NON-HODGKIN SEL B PADA MAMMAE
Author(s) -
Ninda Septia Yuspar,
Irza Wahid
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal kesehatan andalas/jurnal kesehatan andalas
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2615-1138
pISSN - 2301-7406
DOI - 10.25077/jka.v8i1s.936
Subject(s) - medicine , gynecology
Limfoma mammae merupakan kasus yang jarang karena jaringan limfoid tidak ada di regio mammae. Subtipe non-Hodgkin lymphoma (NHL) berkisar 0,5% dari karsinoma mammae, 1% dari semua NHL dan 2% dari limfoma ekstranodal. Limfoma mammae sering terjadi pada perempuan. Limfoma Mammae diklasifikasikan sebagai limfoma primer dan sekunder. Limfoma mamae primer biasanya non-Hodgkin jenis sel B, angka kejadian terbanyak adalah sub tipe Difusse large cell B Limfoma. Perempuan, 45 Tahun, keluhan benjolan pada leher, payudara dan ketiak`sejak 6 bulan yang lalu, Pasien telah didiagnosis Limfoma malignum non hodgkin 10 bulan sebelumnya, penurunan berat badan sekitar 15 kg sejak 4 bulan yang lalu dan didapatkan keluhan demam tidak tinggi yang hilang timbul. Pasien menjalani kemoterapi Rituximab, Cylophosphamide, Hydroxydaunorubicin, Oncovin, Prednison dan benjolan mengecil. Pemeriksaan fisik ditemukan benjolan di kedua mammae, colli sinister, axila sinistra dan inguinal, tidak eritem, konsistensi kenyal padat, terfiksir dan tidak nyeri tekan. Laboratorium, leukopenia dan LDH meningkat. USG mammae, Multipel nodul kedua mammae, axila bilateral, mammary interna kiri. USG colli, multipel limfadenopati regio colli, supraclavicula sinistra gambaran limfoma. Histopatologi, Limfoma malignan mammae bilateral. Pada pemeriksaan Imunohistokimia dengan hasil diffuse large B cell lymphoma, CD20 positif, Non GCB. Pasien didiagnosis Limfoma non hodgkin pada mammae relaps. Diberikan kemoterapi Rituximab, Etoposide, Actoplactin, Ifosfamide. Limfoma non-Hodgkin primer pada mammae termasuk kasus yang sangat jarang terjadi. Manifestasi klinis dan radiologis dari penyakit ini memiliki kesamaan dengan tumor mammae. Diagnosis penyakit ini ditegakkan melalui histopatologi serta pemeriksaan imunohistokimia. Penatalaksanaan PBL yaitu kemoterapi dengan atau tanpa rituximab dan radioterapi. Pada Pasien ini terjadi Limfoma Non-hodgkin pada Mammae Relaps selanjutnya diberikan kemoterapi lini kedua dengan regimen Rituximab, Etoposide, Actoplactin, Ifosfamide. memberikan hasil yang cukup baik.