z-logo
open-access-imgOpen Access
Makna Upacara Adat Perkawinan Budaya Melayu Deli Terhadap Kecerdasan Emosional
Author(s) -
Siti Aisyah
Publication year - 2018
Publication title -
anthropos
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2460-4593
pISSN - 2460-4585
DOI - 10.24114/antro.v4i1.10023
Subject(s) - humanities , psychology , art
Kecerdasan emosi adalah kemampuan individu untuk  memantau dan mengendalikan perasaan diri sendiri dan orang lain, serta menggunakan perasaan-perasaan itu untuk memandu pikiran dan tindakan. Perkawinan adalah sebuah institusi sosiobudaya dalam kebudayaan Melayu, yang berfungsi utama untuk melanjutkan generasi umat Melayu agar berkembang dan mengikuti sunatullah. Ini juga sejalan dengan konsep Tidak Melayu hilang di dunia. Begitu pentingnya perkawinan ini dalam kebudayaan Melayu, sehingga upacaranya sendiri memiliki tahapan-tahapan yang begitu rinci, unik, menarik, dan eksotik. Prosesi ini menuntut kesabaran dan kemampuan menyesuaikan diri dari kedua belah pihak, baik pasangan pengantin maupun keluarga kedua pasangan. Apabila tidak dilandasi dengan kecerdasan emosional yang tinggi maka tidak mustahil, kegagalan dan konflik akan terjadi sebelum pernikahan dilangsungkan. Tujuan dari studi ini adalah untuk melihat bahwa upacara adat perkawinan Budaya Melayu memiliki makna untuk melatih dan mengembangkan kecerdasan emosional. Metode yang digunakan adalah studi literatur tentang aspek-aspek kecerdasan emosional dengan mengkaitkan beberapa  tahapan upacara perkawinan Budaya Melayu.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here