Open Access
Tuberkulosis Paru di Palembang, Sumatera Selatan
Author(s) -
Hery Unita Versitaria,
Haryoto Kusnoputranto
Publication year - 2011
Publication title -
kesmas
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2460-0601
pISSN - 1907-7505
DOI - 10.21109/kesmas.v5i5.132
Subject(s) - medicine , gynecology
Indonesia tercatat memiliki 304.787 penderita tuberkulosis yang menempatkannya pada peringkat ketiga terbanyak di dunia. Penyakit tuberkulosis merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan pada semua kelompok usia serta nomor1 dari golongan penyakit infeksi. Angka kepadatan hunian rumah di Kota Palembang 5,84 lebih tinggi daripada angka ideal kepadatan hunian rumah. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara sumber penular serumah, faktor lingkungan dalam rumah, dan karakteristik individu terhadap kejadian tuberkulosis paru basil tahan asam (BTA) (+) di Kota Palembang. Penelitian yang menggunakan desain kasus kontrol ini membandingkan kelompok kasus (BTA(+)) dan kelompok kontrol (BTA (-)) yang dilakukan di 16 wilayah kerja puskesmas dari 36 puskesmas yang ada di Kota Palembang. Model akhir diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit tuberkulosis paru BTA (+) adalah variabel status gizi. Seseorang yang bermukim di rumah dengan hunian kamar memiliki tingkat kepadatan tinggi ( 25,1 dan 25,1 and < 18,4) has higher risk for having tuberculosis 29 times than who has not the risk factor.Key words: Tuberculosis, residence density rate, nutritional status