Pengelolaan Arsip Pertanahan Berbasis Desa

Dokumen pertanahan warga desa, terutama untuk tanah adat atau tanah yang belum dikonversi menjadi tanah dengan hak tertentu (belum tersertifikat) kerap memantik masalah. Ditambah lagi dengan kebiasaan yang terjadi di desa masyarakat biasanya mempercayakan pengelolaan dokumen tanah mereka kepada pihak pemerintahan desa. Sehingga dapat memunculkan terjadinya kerawanan yang dapat memicu sengketa pertanahan. Makalah ini memiliki tigas tujuan yaitu pertama untuk mengetahui bagaimana melakukan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya arsip vital pribadi seperti dokumen pertanahan dan dokumen pribadi lainnya yang masuk dalam kategori arsip vital. Kedua untuk mengetahui bagaimana melakukan pemberdayaan kepada aparat desa dalam mengelola dokumen pertanahan agar tidak menjadi sengketa atau konflik pertanahan di kemudian hari. Ketiga untuk mengetahui bagaimana melakukan aktivitas pengelolaan arsip vital pribadi di sisi masyarakat maupun kantor desa sehingga ketika akan sertifikasi lahan maka akan lebih mudah dan cepat karena dokumen penunjang sudah siap terlebih dulu. Hasil dari penelitia menunjukkan kebutuhan pada dokumen pertanahan belum diimbangi dengan pengelolaan dokumen pertanahan yang baik. Ini akan menjadi persoalan yang lebih besar seperti sengketa lahan atau konflik sosial bila keberadaan dokumen pertanahan tidak dikelola dengan baik. Selain itu dari sisi kesadaran mengenai pengelolaan arsip tanah terlihat sudah cukup tinggi, hanya bagaimana memperlakukan arsip tanah tersebut dengan baik masih kurang. Belum ada upaya untuk melakukan perawatan, penyimpanan, hingga klasifikasi arsip tanah sehingga memerlukan upaya pendekatan. Maka dari itu kesiapan desa menjadi kunci dalam pembuatan sertifikat yang lebih cepat karena dokumen tanah sudah tertata dengan baik.