PENGAMATAN PERKEMBANGAN ORGAN STADIA AWAL LARVA KERAPU SUNU (Plectropomus leopardus) SECARA HISTOLOGI

Kerapu sunu merupakan komoditi perikanan yang bernilai ekonomis tinggi. Dalam pemeliharaan larvanya sering terjadi kegagalan pada stadia awal. Untuk itu pengamatan tentang perkembangan organ larva kerapu sunu secara histologi perlu dilakukan, sehingga dapat memberikan informasi yang berguna dalam pemeliharaan larva. Tujuan dari pengamatan ini untuk mengetahui perkembangan organ larva secara histologi, yang berguna untuk menentukan kapan mulai diberikan pakan yang tepat, juga dalam pengelolaan lingkungannya. Sampel larva diambil sebanyak 10-20 ekor tiap hari mulai umur 1 sampai 10 hari selanjutnya pada umur 13 hari dan 16 hari. Sampel dimasukkan ke dalam gelas beker dan dibawa ke Laboratorium Biologi untuk diukur serta difiksasi dengan menggunakan larutan Bouins selama 4 jam dan selanjutnya dengan larutan alkohol 70%. Sampel dimasukkan ke dalam tissue net lalu dilakukan proses dehidrasi (pengeluaran cairan), clearing (penjernihan), embedding (penanaman sampel), blocking (pembuatan blok), pengirisan (sectioning), Peletakan pada gelas objek, staining (pewarnaan), dan penutupan. Hasil pengamatan didapatkan bahwa larva umur 0 hari (D-0) dengan kuning telur masih penuh, calon mata sudah terbentuk, otolit sudah terlihat. Pada D-1 kuning telur tersisa 80%, pigmentasi mata semakin jelas, saluran pencernaan berbentuk tabung lurus. Pada D-2 kuning telur tersisa 10% pigmentasi mata sudah berfungsi, gelembung renang sudah nampak, usus depan sudah terlihat. Pada D-3 nampak jelas batas usus depan dan usus belakang dengan rectum, vili-vili masih tipis, gelembung renang semakin jelas. Pada D-4 organ-organ nampak semakin sempurna, duri sirip atas dan bawah mulai tumbuh pada umur 8 hari. Dengan semakin bertambahnya umur, organ-organ larva semakin sempurna.