Open Access
KEMANDIRIAN PADA USIA LANJUT
Author(s) -
Sintya Risfi,
Hasneli Hasneli
Publication year - 2019
Publication title -
al-qalb/al-qalb : jurnal psikologi islam
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2686-326X
pISSN - 2085-8647
DOI - 10.15548/alqalb.v10i2.958
Subject(s) - humanities , psychology , philosophy
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh usia lanjut yang memiliki kemandirian dalam dirinya, yang mampu menjalani kehidupan sehari-hari dengan membangun kembali kemandirian dalam dirinya, subjek dalam penelitian ini adalah usia lanjut yang memiliki kemandirian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran kemandirian pada usia lanjut dan untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian pada usia lanjut R. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan model studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari 1 orang subjek primer dan 2 orang subjek sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Miles & Huberman.Hasil penelitian terlihat dari gambaran kemandirian pada usia lanjut, dimana kemandirian emosional dapat dilihat bahwa dalam melakukan kegiatan sehari-hari subjek tidak mengeluh kepada orang lain mengenai kegiatan yang dilakukannya. Ketika subjek merasa sedih dan merasakan kekecewaan, ia tidak menceritakannya kepada orang lain, subjek hanya menceritakannya kepada keluarganya saja, kemandirian tingkah laku dapat dilihat bahwa dalam mengambil suatu keputusan subjek mempertimbangkan terlebih dahulu apa yang akan dilakukannya, apakah keputusan diambil baik atau tidak bagi dirinya. Ketika membuat keputusan subjek tidak pernah ragu dengan keputusan yang dibuatnya, seperti dalam mengambil keputusan kalau subjek akan tetap bekerja atau berjualan di pasar walaupun anak-anaknya sudah melarang, karena bagi subjek berjualan dengan mengikuti banyak kegiatan bisa membuat ia merasa bahagia, kemandirian nilai dapat dilihat bahwa dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi, subjek tidak langsung menyelesaikannya sendiri, tetapi subjek mufakat terlebih dahulu dengan suami dan anaknya bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut. Subjek memiliki harapan untuk berhasil, dengan cara menerapka keyakinan bahwa ia akan berhasil dengan cara selalu berusaha.