English (United Kingdom)

https://curated-unify.zendy.io/wp-json/zendy-region/v1/featured_content/oa?rat=en

https://curated-unify.zendy.io/wp-json/zendy-region/v1/highlighted_journal/

Global: Zendy Plus annual

Presents the access of premium content as premium feature

Premium Content

Presents the keyphrase highlighting as premium feature

Keyphrase Highlighting

Presents the summarisation as premium feature

Summarisation

Insights

Presents the pdf analysis as premium feature

PDF Analysis

Presents the zaia usage as premium feature

ZAIA

Global: Zendy Tools annual

Global: Zendy Free Plan

Global: Zendy Tools monthly

Global: Zendy Plus monthly

The Covid-19 pandemic has a significant impact on the quality of the science learning process. Online learning restricts students from directly interacting with science tools and materials. It takes effort from science educators to facilitate students in direct learning activities (hands on activity). This research is an attempt to facilitate students in learning by doing activities. In general, this study aims to provide a STEM project KIT that students can use in online-based junior high school science learning. Based on the results of the study in the analysis phase, the researcher has identified and designed three simple STEM projects that can be built as applications for the Dynamic Electricity concept. The three STEM projects are the Fruit Electric Energy Content Exploration Project, the Flood Alarm Model Making Project, and the Micro-Hydro Power Plant Model Building Project. For the purposes of these three student STEM projects, the researcher has built a KIT with stages including: tool and material selection, assembly, and expert validation. This research has produced a prototype of the Dynamic Electricity Application STEM Project KIT which is declared valid and feasible as a medium for junior secondary science learning, both for online and offline learning. Kata kunci: dynamic electrical applications, design and validation, STEM project KITs, online science learning ABSTRAK Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap mutu proses pembelajaran IPA. Pembelajaran daring membatasi siswa sehingga tidak dapat berinteraksi secara langsung dengan alat-alat dan bahan IPA. Perlu usaha dari para pendidik IPA untuk memfasilitasi siswa dalam aktivitas belajar secara langsung (hands on activity). Penelitian ini merupakan salah satu usaha untuk memfasiltasi siswa dalam aktivitas learning by doing tersebut. Secara umum penelitian bertujuan menyediakan perangkat KIT proyek STEM yang dapat digunakan siswa dalam pembelajaran IPA SMP berbasis daring. Berdasarkan hasil kajian pada fasa analisis, peneliti telah mengidentifikasi dan mendesain tiga proyek STEM sederhana yang dapat dibangun sebagai aplikasi konsep Listrik Dinamis. Ketiga proyek STEM tersebut adalah Proyek Eksplorasi Kandungan Energi Listrik Buah-buahan, Proyek Pembuatan Model Alarm Banjir, dan Proyek Pembuatan Model Pembangkit Listrik Mikrohidro. Untuk keperluan ketiga proyek STEM siswa tersebut, peneliti telah membangun KIT dengan tahapan meliputi: pemilihan alat dan bahan, perakitan, dan validasi pakar. Penelitian ini telah menghasilkan sebuak prototype KIT Proyek STEM Aplikasi Listrik Dinamis yang dinyatakan sah dan layak sebagai media pembelajaran IPA SMP, baik untuk pembelajaran daring maupun luring. Kata kunci: aplikasi listrik dinamis, desain dan validasi, KIT proyek STEM, pembelajaran IPA daring Desain dan Konstruksi Prototype KIT Proyek STEM Sebagai Media Pembelajaran IPA SMP Secara Daring pada Topik Aplikasi Listrik Dinamis Journal of Natural Science and Integration, Vol. 4, No. 1, April 2021, Hal 40-49 | 41 PENDAHULUAN Persaingan dalam ekonomi global dalam abad 21 dan revolusi industry 4,0 perlu dipersiapkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif serta menguasai ICT. Pengajaran dengan pendekatan STEM telah menjadi semakin penting dalam persaingan ekonomi global abad 21(Kennedy, et al. 2014). Sayangnya, kemampuan berpikir tingkat tinggi anak-anak Indonesia masih rendah seperti hasil kajian TIMSS 2018 dan beberapa kajian lainnya. Kemampuan berpikir rata-rata siswa kita baru pada tahap low-order thinking skills (Murnawianto, et al. 2017). Pada pengajaran sains, salah satu pendekatan yang dipandang mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif untuk menghadapi tantangan abad-21 adalah pendekatan STEM (Nugroho, et al. 2019). Pendekatan STEM (science-technology-engineering-math) ini mengintegrasikan antara sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (Gonzalez & Kuenzi, 2012). Kajian menunjukkan bahwa guru sains mempunyai persepsi positif terhadap penerapan STEM dalam pembelajaran (Bozkurt & Ercan, 2016). Dewasa ini, bekerja dan belajar bisa dari mana saja dan kapan saja. Karena itu, pembelajaran tidak lagi dibatasi oleh bangunan sekolah, ruang kelas, dan laboratorium. Blended learning (BL) adalah konsep inovatif yang mengintegrasikan keunggulan pengajaran tradisional di kelas dan pembelajaran yang didukung teknologi informasi online (Lalima & Lata, 2017). Sementara itu, pembelajaran yang dimediasi oleh perpaduan komputer jaringan dan tatap muka (blended) dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif, meningkatkan akses dan fleksibilitas, atau mengurangi biaya belajar (Bryan & Volchenkova, 2016) . Di samping itu pengembangan BL adalah pada bagaimana mendesain ulang strategi pembelajaran dan mencari cara paling efektif untuk menyampaikan materi pembelajaran secara online dan juga penggunaan teknologi yang efektif (Poon Poon, 2013) Pelajaran sains berisikan kerja ilmiah yang mewajibkan siswa mengalami proses saintifik secara langsung. Di samping itu pembelajaran sains yang mengintegrasikan sains, teknologi, rekayasa, dan matematika melalui STEM memberikan manfaat bagi siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif yang diperlukan dalam era revolusi industri 4.0. Pembelajaran sains dengan pendekatan STEM merupakan hand on activity. Siswa secara individu maupun kelompok mengerjakan proyek sains sederhana yang berkaitan dengan konsep yang sedang atau sudah dipelajari. Namun sayangnya, pembelajaran STEM sampai hari ini belum optimal dilaksanakan. Salah satu persoalan yang dihadapi dalam mengimplementasikan pendidikan STEM adalah kurangnya fasilitas laboratorium dan media pengajaran, serta siswa yang belum terlatih dalam melaksanakan aktivitas proyek (Ejiwale, 2013). Pada masa bencana seperti wabah penyakit Covid-19 yang sedang berlangsung dan bencana kabut asap karhutla yang selalu melanda Provinsi Riau, interaksi langsung guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas atau di laboratorium sekolah menjadi terbatas. Karena siswa harus tetap belajar, maka pembelajaran sains berbasis daring merupakan satu alternatif. Agar siswa tetap dapat belajar sains melalui proyek STEM secara daring, maka perlu disiapkan media pembelajaran. Media pembelajaran dengan pendekatan STEM berupa KIT yang menyediakan alat dan bahan untuk keperluan proyek STEM siswa. Sebagai media pembelajaran, KIT proyek STEM ini haruslah memenuhi persyaratan valid dan praktis digunakan siswa dalam mengerjakan proyek STEM mereka. Sementara itu, untuk mengontrol, dan mendampingi siswa dalam melaksanakan proyek STEM mereka, aplikasi pembelajaran daring dapat dimanfaatkan. Media pembelajaran harus memenuhi kriteria: visible, interesting, simple, useful, accurate, legitimate, dan structure (Sudjana & Rivai (2019). Visible berarti media pembelajaran harus memiliki keterbacaan bagi siswa dan media pembelajaran harus mampu menarik perhatian siswa (interesting) sehingga siswa terdorong untuk mencari tahu pesan yang ingin disampikan media pembelajaran tersebut. Sementara itu, media pembelajaran harus menampilkan kesederhanaan (simple) sehingga efisien dan praktis. Media pembelajaran harus memberikan manfaat dalam Z. Zulirfan, Y. Yennita, M. Rahmad, Agus Purnama 42 | Journal of Natural Science and Integration, Vol. 4, No. 1, April 2021, Hal 40-49 pencapaian tujuan pembelajaran. Accurate, bermakna bahwa media pembelajaran harus benarbenar sesuai dengan materi pembelajaran. Legitimate, bermakna bahwa media pembelajaran sah digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Structured, artinya media pembelajaran tak terpisahkan dari materi pembelajaran. Sebagai media pembelajaran, KIT proyek STEM harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu untuk menggunakan kriteria proyek STEM sebagai berikut: secara desain berkualitas, memiliki daya tarik visual, interaktif, koherensi dengan kurikulum, dan menggabungkan unsur-unsur STEM (Ismail, et al. 2016) Pada fasa design dan develop ini, peneliti mengajukan dua pertanyaan penelitian yang akan dijawab melalui proses penelitian. Pertanyaan tersebut adalah (1) seperti apakah desain protoype KIT Proyek STEM Aplikasi Listrik Dinamis yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran IPA SMP baik secara daring maupun luring?; dan (2) seperti apakah KIT proyek STEM Aplikasi Listrik Dinamis yang valid sehingga layak digunakan untuk pembelajaran IPA SMP secara daring maupun luring? Sesuai dengan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mendesain dan membangun KIT proyek STEM Aplikasi Listrik Dinamis sebagai media pembelajaran IPA SMP. Mendesains KIT yang dimaksud meliputi proses pembuatan skema rancangan dan pemilihan alat dan bahan yang sesuai, sedangkan membangun KIT meliputi proses perakitan alat dan bahan menjadi KIT proyek dan melakukan validasi pakar terhadap draft prototype KIT yang telah dirakit. Artikel ini akan dijelaskan proses desain beserta hasil desain dan proses perkaitan serta proses dan hasil validasi pakar.